Analisis Varians Sebagai
Alat Bantu Manajemen Untuk Mengukur Efektivitas dan Efisiensi Perusahaan
Oleh :
Wahyul Wahab 1)
Abstrak Dalam kegiatan bisnis, seperti halnya sektor perhotelan
berbagai penyimpangan pasti terjadi. Pengelola bisnis tentunya berupaya
meminimalisasi penyimpangan manakala tersedia data yang cukup. Dengan mengambil
contoh dalam sector perhotelan anggaran
disusun berdasarkan standar yang telah ditentukan yang mencakup pemakaian
beban, tenaga serta beban-beban yang tidak langsung lainnya. Sistem biaya
standar berguna dalam menyusun laporan manajemen, mengetahui persediaan
akhir lebih awal, dan pembukuan menjadi lebih sederhana.
Key
word : Anggaran, Analisis Varians. Biaya Standar,
Efektivitas, Efisiensi
1.
Pendahululan
1.1.Latar
Belakang
Analisis varian
(variances Analysis) merupakan proses
analisis atas penyimpangan-penyimpangan yang telah terjadi, yang besar atau
jumlahnya dapat diukur dengan membandingkan angka-angka yang telah dianggarkan
(budgeted) terhadap realisasi, baik
yang menyangkut penjualan atau pendapatan maupun beban.
Analisis ini
berguna untuk memperoleh informasi secara umum tentang sebab-sebabnya timbul
penyimpangan atau varians tersebut. Sebagai contoh adalah bahwa varians atas
pendapatan (revenues) dapat terjadi
oleh karena perbedaan harga jual atau volume penjualan, akan tetapi apa yang
merupakan faktor penyebabnya terjadinya penyimpangan atau varians tersebut
tidak terungkap didalamnya. Suatu analisis terhadap perbedaan beban
tenaga-variabel akan mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan “perbedaan
tarif upah” efisiensi, serta volume, maupun apa yang merupakan penyebab
terjadinya perbedaan atau varians tersebut tidak diketahui secara pasti.
Pengamatan lebih lanjut oleh manajemen yang
diserahi tanggung jawab perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi yang jelas
mengenai penyebab penyimpangan tersebut, sehingga tindakan-tindakan perbaikan
yang dibutuhkan dapat dilakukan dengan lebih terarah dan sedini mungkin.
Sebagai contoh misalnya, penyimpangan tarif upah yang tidak menguntungkan (unfavorable Variances) kemungkinan dapat
disebabkan oleh faktor mutu tenaga atau sumber daya manusianya, Kelebihan beban
yang dibayarkan untuk kerja lembur, atau dapat disebabkan perpaduan kedua faktor
tersebut.
1.2.Tujuan
Penulisan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penyimpangan atau varians
apa saja yang terjadi didalam usaha jasa perhotelan
2.
Uraian
Teoretis
2.1.Unsur-unsur
Yang Perlu Dianalisis
Analisis varians yang diuraikan
disini hanya dua unsur saja yaitu, “Pendapatan/ Penjualan”, dan Beban Tenaga Variabel”.
Penerapan analisis varians menyangkut kedua unsur ini dapat juga dilakukan
untuk bidang lainnya yang sifatnya sama atau tidak berbeda, baik dengan
menggunakan formula/rumus tertentu atau melalui penyajian grafik dengan
disertai ilustrasi yang diambil dari salah satu hotel.
Evaluasi Varians Yang Diukur Dalam Nilai
uang
Setiap
varians atau penyimpangan yang terjadi selalu diukur dalam nilai uang dan
dilihat apakah varians tersebut menguntungkan (Favorable) atau tidak menguntungkan (Unfavorable), meskipun hal ini terjadi karena perbedaan volume
phisik ataupun waktu/jam. Oleh karena itu
varians tersebut perlu diikuti dan diidentifikasi sesuai dengan kondisinya. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan 1.
Bagan No.1
PENDAPATAN
:
-
menguntungkan
(Favorable)
-
tidak
mengun
tungkan
(Unfavorable)
BEBAN
:
-
menguntungkan
(Favorable)
-
tidak
mengun
tungkan
(Unfavorable)
|
1)
Varians
atau Penyimpangan atas Penjualan/Pendapatan
Varians
atas penjualan terjadi disebabkan adanya perbedaan dalam “harga jual” ataupun
“volume penjualan”. Dengan demikian, varians yang akan dianalisis dalam hal
penjualan/pendapatan disini menyangkut 2 (dua) hal yaitu, Varians Harga dan varian
volume, yang dirumuskan sebagai berikut :
a) Varians
Harga = (Tarif/harga Sebenarnya – Tarif/Harga
yang Dianggarkan) x
Volume yang Sebenarnya)
b) Varians
Volume = Tarif/Harga yang Dianggarkan x (Volume
sebenarnya –
Volume yang Dianggarkan)
Atau
secara gabungan disebut Varians Harga dan Volume yang dirumuskan sebagai
berikut :
c) Varians
Harga & Volume = (Tarif/Harga
sebenarnya – Tarif/Harga yang
Dianggarkan) x (Volume Sebenarnya –
Volume yang
Dianggarkan)
2.
Varians atau Penyimpangan atas Beban Variabel
yang dimaksud dengan beban variable adalah unsur beban
tenaga yang secara total besar kecilnya berubah mengikuti perubahan aktivitas
atau volume produksi. Beban tenaga variabel akan naik (secara
proporsional) apabila volume produksi atau aktivitas naik, atau sebaliknya
turun bila terjadi penurunan volume atau aktivitas. Dengan mengambil contoh
dalam bisnis perhotelan, kegiatan pembersihan untuk setiap kamar adalah contoh
nyata yang dapat dikaitkan dengan beban tenaga variable ini. Semakin banyak
kamar yang dihuni oleh para tamu hotel, semakin banyak pula kegiatan
pembersihan yang harus dilakukan oleh petugas kamar yang tidak lepas dari beban
tenaga yang terkait untuk itu. Demikian pula untuk tugas pelayanan makanan dan
minuman di restoran yang diberikan oleh pihak “servers” tidak terlepas dari
banyak sedikitnya tamu atau pengunjung yang dilayani. Oleh karena itu beban
tenaga yang tekait dengan kegiatan pelayanan disini adalah merupakan contoh
nyata yang digolongkan sebagai beban tenaga variable.
Dalam
kaitanya dengan analisis varians untuk beban tenaga ini, terdapat 3(tiga)
unsure yang umumnya merupakan penyebab yaitu, yaitu unsure volume, tarif upah
imbalan, serta factor efisiensi. Semua varians yang timbul atas beban tenaga
ini dapat dibedakan kedalam tiga unsure tersebut. Varian volume terjadi karena
adanya perbedaan volume yang sebenarnya dengan dicapai dengan yang
direncanakan. Demikian juga varians tarif terjadi karena perbedaan antara tarif
rata-rata yang sesungguhnya terjadi dengan tarif yang telah ditetapkan dimuka,
sedangkan varians efisiensi terjadi karena jumlah tenaga yang digunakan dengan
yang direncanakan berbeda.
Dengan
memperhatikan hal-hal yang telah diuraikan diatas, analisis varians yang
diperlukan dan berhubungan dengan beban tenaga variable tersebut dapat dihitung
varians-varians sebagi berikut :
1)
Varians Volume = Tarif yang Dianggarkan x
(Jumlah Jam yang Dianggarkan –
Jumlah Jam yang
Semestinya Menurut Standar untuk output yang
Dihasilkan)
2) Varians
Tarif = Jumlah Jam yang Dianggarkan
x (Tarif yang Dianggarkan – Tarif
Sebenarnya)
3) Varians
Efisiensi = Tarif yang dianggarkan
x (Jumlah Jam yang Semestinya
Menurut Standar
untuk Output yang Dihasilkan- Jumlah Jam yang
Sebenarnya)
3.
Pembahasan
Dengan
mengambil ilustrasi disektor jasa perhotelan berikut pembahasan analisis
varians atau penyimpangan yang mencakup pendapatan dan beban pegawai :
3.1.
Analisis Varians Pendapatan/Penjulan Kamar
Contoh 1; Pendapatan Kamar SIGURA-GURA
HOTEL
Tahun 20AA
Uraian
|
Jumlah
Tamu Menginap
(Kamar)
|
Tarif Kamar
Rata-rata
(000)
|
Jumlah
(000)
|
ANGGARAN
REALISASI
|
440
415
|
Rp 355
Rp 360
|
Rp
156.200
Rp
149.400
|
PERBEDAAN
|
25
|
Rp 5
|
Rp
6.800
(UF)
|
Dari
ilustrasi contoh 1, diatas terdapat perbedaan pendapatan atas kamar sebesar Rp 6.800.000
yang dalam hal ini merupakan perbedaan yang tidak menguntungkan (Unfavorable). Perbedaaan anggaran
terhadap realisasi ini diteliti lebih lanjut untuk mendapatkan informasi
tentang penyebabnya melalui analisis varians sebagai berikut :
a) Varians
Volume = (Volume sebenarnya – Volume yang Dianggarkan)
x
Tarif/Harga yang dianggarkan
=
( 415 – 440 ) x Rp 355.000
= (- 25 ) x Rp 355.000
= Rp - 8.875.000 (Unfavorable)
Dalam perhitungan
ini, terdapat perbedaan atau varians volume sebesar Rp 8.875.000 yang tidak menguntungkan (Unfavorable)
yang hal ini disebabkan jumlah tamu menginap tidak tercapai seperti yang
dianggarkan yaitu berkurang 25 kamar.
b)
Varians Harga =
(Tarif/harga Sebenarnya – Tarif/Harga yang Dianggarkan) x
Volume yang
Sebenarnya
= ( Rp 360.000 – Rp 355.000 ) x Rp 415
= ( Rp 5.000 ) x Rp 415
= Rp
2.075.000 ( Favorable )
Dalam perhitungan varians diatas
terdapat perbedaan atau varians harga/tarif sebesar Rp 2.075.000 yang
menguntungkan (Favorable). Hal ini
disebabkan adanya perbedaan Tarif Sebenarnya dengan Tarif yang Dianggarkan.
Selanjutnya perhitungan varians secara
gabungan juga dilakukan untuk melihat varians netto :
c) Varians
Harga & Volume = (Tarif/Harga
sebenarnya – Tarif/Harga yang
Dianggarkan)
x (Volume Sebenarnya – Volume yang
Dianggarkan)
= ( Rp 360.000 – Rp 355.000 ) x ( 415 – 440 )
= Rp 5.000
x ( - 25 )
= Rp - 125.000 (Unfavorable)
Bila semua varians digabungkan akan menghasilkan
total varians yang jumlahnya sama dengan dengan selisih antara ANGGARAN dengan
REALISASI seperti yang dilihat dalam perhitungan dibawah ini :
Varians Volume :
-Volume Sebenarnya =
415 kamar
-Volume Dianggarkan =
440 kamar
-Varians-Unfavorable =
25 kamar x Rp 355.000 = Rp – 8.875.000
(Tarif Dianggarkan)
Varians Harga :
-Harga Sebenarnya = Rp 360.000
-Harga Dianggarkan =
Rp 355.000
-Varians-Favorable =
Rp 5.000 x
415 kamar = Rp 2.075.000
(Volume Sebenarnya)
Total Varians – Unfavorable (Tidak Menguntungkan) =
Rp - 6.800.000
Dengan demikian secara keseluruhan
realisasi anggaran pendapatan terjadi perbedaan atau varians yang tidak menguntungkan
sebesar Rp 6.800.000 (Unfavorable)
seperti yang terlihat dalam ikhtisar pendapatan kamar
Dari
hasil analisis ini tentunya pihak manajemen harus menyelidiki faktor-faktor
penyebab tidak tercapainya tingkat
hunian (accupancy rate) yang
ditargetkan, yang akhirnya menyebabkan tidak tercapainya “jumlah kamar tamu
menginap yang dianggarkan. Bila faktor penyebabnya adalah controllable bagi manajemen, maka manajemen harus mampu mencari
solusi memecahkan setiap problem yang dihadapi ataupun yang terjadi sebagai
tindakan koreksi sebelum keadaannya menjadi lebih parah. Sedangkan bila
problem-problem yang bersifat uncontrollable
bagi manajemen, masalahnya menjadi lain dan tidak membutuhkan tindakan yang
spesifik dari manajemen untuk untuk tujuan perbaikan atau koreksi.
3.2.
Analisis Varians Tenga Variabel
Untuk
menganalisis varians-varians yang berhubungan dengan tenaga ini, perlu
diketahui beberapa hal yang penting dan
dipahami, yaitu :
·
Standar waktu (jam) yang dibutuhkan
untuk melaksanakan setiap pekerjaan/kegiatan untuk keperluan penyusunan
anggaran. Sebagai contoh adalah, bila untuk melayani pesanan tamu untuk 15
orang tamu oleh “server” membutuhkan waktu 1 jam, maka dibutuhkan waktu
sebanyak 40 jam untuk memenuhi pesanan dari 600 orang tamu (atau 600 : 15 = 40)
·
Jumlah waktu (jam) yang semestinya
dibutuhkan menurut standar, untuk output yang sesungguhnya dihasilkan. Bila
diketahui, dalam kenyataan seorang server memberikan pelayanan kepada 660 orang
tamu, maka jumlah wakktu (jam) yang semestinya dibutuhkan (menurut standar
waktu yang telah ditetapkan) terhadap 660 orang tamu (output sesungguhnya yang
dihasilkan) yang dilayani oleh server tersebut adalah 44 jam (660 : 15 = 44)
·
Standar tarif perjam untuk
tenaga/pekerja yang melaksanakan tugas/pekerja
·
Tarif sebenarnya perjam atau yang
dibayarkan kepada tenaga/pekerja yang menjalankan tugas/pekerjaan.ng
Dianggarkan
·
Jumlah jam yang sebenarnya diigunakan oleh tenaga/pekerja dalam melaksanakan
tugas/pekerja.
Contoh 2. Beban Tenaga
Beban Tenaga untuk Departemen Kamar/Room
Departement
SIGURA-GURA HOTEL
Tahun 20AA
Uraian
|
Jumlah Tamu Menginap
(Kamar)
|
Waktu
Cover per kamar
(Menit)
|
Total Waktu Cover
(Jam)
|
Tarif
Per
Jam
(000)
|
Jumlah Seluruhnya
|
ANGGARAN
REALISASI
|
440
415
|
30
28
|
220
193,67
|
33,5
30,0
|
7.370
5.810
|
PERBEDAAN
|
25
|
2
|
26
|
3,5
|
1.560
|
Dari ilustrasi contoh 2, diatas terdapat
perbedaan beban tenaga sebesar Rp 1.560.000 yang dalam hal ini merupakan
perbedaan yang menguntungkan (favorable). Perbedaaan anggaran terhadap
realisasi ini perlu diteliti lebih lanjut untuk mendapatkan informasi tentang
penyebabnya melalui analisis varians sebagai berikut :
a)
Varians Volume =
(Jumlah Jam yang Dianggarkan – Jumlah Jam yang Semestinya
Menurut
Standar untuk output yang Dihasilkan) x Tarif yang
Dianggarkan
= (220 – 207,5) x
Rp 33.500
= (12,5) x Rp
33.500
= Rp
418.750 (Favorable)
b)
Varians Tarif =
(Tarif yang Dianggarkan – Tarif Sebenarnya) x Jumlah Jam yang
Dianggarkan
= (Rp 33.500 – Rp
30.000) x 220
= (Rp 3.500) x 220
= Rp
770.000 (Favorable)
c)
Varians Efisiensi = (Jumlah Jam yang Semestinya Menurut Standar
untuk Output
yang
Dihasilkan- Jumlah Jam yang Sebenarnya) x Tarif yang
dianggarkan
= (207,5 – 193,67) x Rp 33,500
= (13,83) x Rp 33.500
= Rp 463.305 ( Favorable)
d)
Varians Volume & Tarif = (Jumlah
Jam yang Dianggarkan – Jumlah Jam yang
Sebenarnya) x (Tarif yang Dianggarkan – Tarif yang
Sebenarnya
= (220
– 193,67) x (Rp 33.500 – Rp 30.000)
=
(22,33) x (Rp 3.500)
= Rp
92.155 (Unfavorable)
Dari ikhtisar pendapatan dan beban SIGURA-GURA HOTEL
untuk periode 20AA ini ada dua hal yang sangat berkaitan dengan usaha jasa
perhotelan, yaitu terhadap pendapatan Kamar dan Beban Pegawai. Hal
ini didasarkan atas beberapa pertimbangan :
a) Pendapatan
Kamar merupakan sumber pendapatan utama dalam bisnis perhotelan, yang
hubungannya sangat erat dengan pengukuran kinerja perusahaan. Hal tersebut
dinyatakan karena besar kecilnya laba operasi yang dapat diraih tidak lepas
dari tingkat penghunian (Room Accupanccy
Rate) hotel itu sendiri yang tercermin pada pendapatan operasionalnya.
b) Sebagai
Badan Usaha Jasa, peranan sumberdaya manusia sangat dominan, sehingga beban
pegawai yang terkait dalam hal ini perlu dianalisis secara cermat dalam upaya
meningkatkan efisiensi
c) Selain
porsi untuk beban pegawai cukup dominan bila dibandingkan dengan beban kamar
yang lain, juga terdapat unsur-unsur beban variable yang dalam hal ini
merupakan beban yang “controlable”
dan perlu dianalisis dalam rangka pengendalian.
4. Kesimpulan :
Dari
keseluruhan uraian tersebut di atas yang mengambarkan terjadinya
penyimpangan-penyimpangan atau varians dapat simpulkan :
1) Bahwa
hasil analisis atas varians tersebut sangat bermanfaat dalam membantu menajemen
untuk tujuan perencanaan dan pengendalian.
2) Agar
pengukuran varians yang terjadi dapat dilakukan dengan lebih cermat, maka perlu
digunakan anggaran (budget) serta
biaya standar. Dengan cara ini akan diperoleh bentuk perencanaan dan
pengendalian yang sebaik-baiknya, karena yang digunakan sebagai dasar untuk
menyusun suatu rencana serta membuat penilaian biaya yang ditentukan secara
ilmiah (biaya standar). Bila anggaran biaya standaar dapat diumpamakan sebagai
batu-bata yang dipakai untuk membangun suatu anggaran.
3) Dalam
bisnis perhotelan, anggaran yang disusun pada umumnya ditetapkan berdasarkan
standar yang telah ada, dan hal ini mencakup pemakaian bahan, tenaga, serta
beban-beban tidak langsung lainnya.
4)
Kegunaan lain dari
penggunaan sistem biaya standar :
-
Memungkinkan
penyusunan laporan manajemen yang lebih bermanfaat. Yang dimaksud dalam hal ini
adalah bahwa sistem biaya standar memungkinkan laporan yang disusun dapat lebih
sederhana namun sangat efektif untuk tujuan pengendalian berdasarkan prinsip “Management By Exceptions”. Dalam laporan
cukup dinyatakan penyimpangan-penyimpangan atau varians saja, sedangkan
angka-angka lainnya dapat diabaikan. Dari varians tersebut perlu
dicari atau dikietahui :
a) Dimana
varians tersebut terjadi
b)
Mengapa varians
atau penyimpangan tersebut terjadi
c)
Siapa yang
bertanggung jawab atas varians atau penyimpangan tersebut
-
Dapat menetapkan
atau mengetahui persediaan akhir lebih awal. Karena persediaan akhir dinilai
berdasarkan biaya standar, perhitungannya menjadi lebih sederhana dan dapat
diselesaikan lebih cepat.
-
Pembukuannya
menjadi lebih sederhana. Karena biaya dicatat berdasarkan biaya standar yang
telah ditetapkan sebelum kegiatan dimulai, maka pencatatan menjadi lebih
sederhana dan penyusunan laporan bagi keperluan menajemen dapat diselesaikan
dengan lebih cepat berarti penghematan biaya. Hal tersebut tentunya bukanlah
berarti bahwa biaya yang sesungguhnya terjadi tidak perlu dibukukan dan
dilaporkan kembali, karena untuk keperluan analisis varians, perlu diketahui
biaya standar serta biaya yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Edward J, et al, 2000,
Manajemen Biaya : Dengan Tekanan
Stratejik, Jakarta : Salemba Empat.
Ellen Christina, et al, 2002, Anggaran
Perusahaan, Jakarta : PT.Gramedia Utama
Gunawan Adisaputro dan Marwan
Asri, 1990, Anggaran Perusahaan-I,
Edisi 3, Yogyakarta : Penerbit BPFE.
Harahap, Sofyan Syafri, 1997, Budgeting : Penganggaran Perencanaan
lengkap, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
M.Munandar, 2000, Budgeting : Perencanaan Kerja
Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja, Yogyakarta : Penerbit BPFE.
M.Nafarin 2000, Penganggaran Perusahaan, Edisi Pertama,
Jakarta : Salemba Empat
Mulyadi, 2001, Akuntansi Biaya, Jakarta : Salemba
Empat.
Slots - Hollywood Casino at Charles Town Hotel and Casino
BalasHapusCome join the fun at Hollywood 군산 출장샵 Casino at 서귀포 출장마사지 Charles Town Hotel and 부천 출장샵 Casino. Enjoy 2100 of the hottest slots, 70 대전광역 출장안마 table 순천 출장샵 games, a 24/7 poker room,