Senin, 28 November 2016


PENGARUH RASIO PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RASIO AKTIVA LANCAR DENGAN TOTAL AKTIVA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA PT. INDOSAT TBK. REGION NORTHERM SUMATERA, MEDAN

Oleh :
Wahyul Wahab 1)


a.       Abstrak. Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang cukup untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari. Manajer keuangan harus tanggap dalam pengelolaan modal kerja yang dimulai dari perencanaan penyusunan, pelaksanaan dan pengawasan modal kerja. Berkurang atau berlebihnya modal kerja dapat mengurangi peluang bagi perusahaan dalam meningkatkan kemampulabaan perusahaan. Profit margin yang rendah ataupun perputaran asset yang rendah berakibat Return on Invesment  menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio perputaran modal kerja dan rasio aktiva lancar dengan total aktiva pada PT. INDOSAT. Tbk Region Northern Sumatera Medan.  Permasalahaan dalam penelitian ini adalah apakah rasio perputaran modal modal dan rasio jumlah  aktiva lancar dengan total aktiva ada pengaruhnya terhadap return on investment (ROI). Teknik pengumpulan data adalah metode dokumentasi dan metode kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil analisis regresi linier  ganda pada penelitian ini         Y = -0,032 + 0,018 X1 +0,183 X2  dimana Besarnya R hitung = 0,936 tersebut menunjukkan tingkat kekuatan hubungan antara Working Capital Turn Over dan Current Asset to Total Asset secara bersama-sama dengan Return On Investment dalam kategori yang sangat kuat. Fhitung 49,536 > Ftabel 3,74. Dengan demikian  Working Capital Turn Over dan Current Asset to Total Asset secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat Return On Investment. Pertumbuhan tingkat Return On Investment dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebesar 87,60% oleh variabel Working Capital Turn Over dan variabel Current Asset to Total Asset. Sisanya sebesar 12,40% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini,


Kata kunci : Rasio Perputaran Modal kerja, Rasio aktiva Lancar degan total Aktiva, Return on Investment





1.      Pendahuluan
1.1.      Latar Belakang
Modal kerja dalam suatu perusahaan adalah sejumlah dana yang harus berputar secara tetap atau permanen. Tingkat perputaran modal kerja (working capital turn over) yang tinggi akan menguntungkan bagi kreditur jangka pendek karena mereka memperoleh kepastian bahwa modal kerja berputar dengan kecepatan yang tinggi sehingga hutang akan segera dapat dibayar meski dalam kondisi operasi yang sulit.
            Untuk mengetahui kondisi perusahaan tentang kekuatan dan kelemahannya, dapat menggunakan rasio profitabilitas yang berhubungan dengan penilaian terhadap kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Terdapat beberapa pengukuran terhadap profitabilitas atau rentabilitas suatu perusahaan yang masing-masing dihubungkan dengan total aktiva, modal sendiri maupun penjualan yang  dicapai.
Suatu perusahaan dikatakan sehat apabila perusahaan tersebut dapat beroperasi secara stabil dalam jangka waktu yang panjang. Profitabilitas bagi perusahaan adalah kemampuan menggunakan modal kerja secara efisien dan memperoleh laba yang besar sehingga perusahaan tidak akan mengalami kesulitan mengembalikan hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Tingkat perputaran modal kerja yang tinggi diharapkan terjadi dalam waktu relatif pendek, sehingga modal kerja yang ditanamkan dalam perusahaan akan cepat kembali. Semakin tinggi tingkat perputaran modal kerja berarti kemungkinan meningkatnya laba juga semakin besar. Laba yang tinggi dipengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan tersebut. Perputaran modal kerja (working capital turn over) adalah rasio antara penjualan dengan modal kerja. Perputaran modal kerja ini menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba melalui penjualan dan pada akhirnya akan meningkatkan Return On Invesment (ROI)
Dengan melihat kondisi laporan keuangan perusahaan PT. INDOSAT. Tbk Region Northern Sumatera Medan. terlihat kenaikan total asset rata-rata pertahun : tahun 2006 total asset Rp. 34.228,7 Miliar, tahun 2007 total asset Rp. 45.305.1 Miliar, tahun 2008 Rp. 51.693.3 Miliar tahun 2009    Rp. 55.041,5 Miliar. Pada akhir tahun 2006 PT INDOSAT, Tbk Region Northern Sumatera Medan menunjukkan return on investment sebesar 5,86 % dan tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 4,95 %,  tahun 2008 sebesar 4,12 %  (www.jsx.co.id). Fenomena diatas bertolak belakang dengan teori yang ada, antara peningkatan total asset dengan penurunan tingkat ROI. Untuk itu seorang manajer keuangan harus tanggap dalam pengelolaan modal kerja tersebut.
1.2.      Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1)      Apakah ada pengaruh antara rasio working capital turn over terhadap return on investment ?
2)      Apakah ada pengaruh antara current asset to total asset terhadap return on investment ?
3)      Apakah ada pengaruh antara working capital turn over dan current asset to total asset secara bersama-sama terhadap return on investment?

2.      Landasan Teoretis
2.1.      Modal Kerja
Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai operasional perusahaan (Sawir 2005:129). Sedangkan menurut Sukarno (200:57), modal kerja merupakan asset perusahaan yang diputar atau digerakkan secara terus menerus sejalan dengan tujuan perusahaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, modal kerja adalah nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikan uang kas yang dapat digunakan perusahaan untuk opersional perusahaan sehari-hari, ini menunjukkan bahwa modal kerja merupakan unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan.
2.1.1. Perputaran Modal Kerja
Modal kerja selalu dalam keadaan berputar atau beroperasi dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja (working capital turnorver period) dimulai saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja saat sampai dimana kas kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya (turnover rate-nya). Lama periode perputaran modal kerjanya tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut. (Riyanto, 2002:62)
Untuk menilai keefektifan modal kerja dapat digunakan ratio antara total penjualan dengan jumlah modal kerja rata-rata (working capitalturnorver). Ratio ini menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan akan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan (dalam jumlah rupiah) untuk tiap modal kerja (Munawir, 2001:80).
2.1.2.  Metode Perputaran Modal Kerja
Dalam menentukan perputaran modal kerja (working capital turn over) dapat dibedakan 2 metode yaitu:
a.       Metode keterikatan dana (siklus daur dana)
Metode ini digunakan jika usaha baru dimulai, dengan demikian pengalaman dari pengelola atau tentunya dengan dominan dipengaruhi keadaan internal perusahaan yang mengikuti perkembangan kegiatan sehari-hari dalam jangka waktu lama. Menurut metode siklus atau daur dana ini perputaran modal kerja dapat diketahui dengan menghitung periode atau jangka waktu dana tertanam. Sejak kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas.
b.   Metode perputaran (turnorver)
Metode ini menggunakan analisis laporan keuangan perusahaan secara umum atau total modal kerja dihitung dengan rumus working capital turn over yaitu total penjualan dibagi dengan net working capital atau grossworking capital (Ahmad, 1997:7-12)
Tingkat perputaran modal kerja dapat diukur dengan menggunakan rasio yaitu diambil dari data laporan rugi laba dan neraca. Untuk menilai keefektifan modal kerja dapat digunakan :


1)      Rasio Perputaran Modal Kerja (WCTO)
Rasio perputaran modal kerja (working capital turnorver) merupakan panjangnya waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk berputarnya suatu unit modal kerja dan perhitungannya dinyatakan dengan kali perputaran .
                                                              Total Penjualan            
Rasio Perputaran Modal Kerja = ----------------------------- x 100%    
                                                          Jumlah Aktiva Lancar
2)   Rasio Jumlah aktiva lancar terhadap Total aktiva (CATA).
Rasio jumlah aktiva lancar terhadap total aktiva (Current Assets to Total Asset) merupakan perbandingan jumlah aktiva lancar tehadap total aktiva yang terdapat di perusahaan yang dinyatakan dalam persen (Sawir,2005:144)
                                                                          Jumlah Aktiva Lancar  
Rasio aktiva Lancar terhadap Total Aktiva = ----------------------------- x 100%    
                                                                                Total Aktiva
2.2.      Return on Investment (ROI) Profitabilitas Perusahaan
            Dalam kegiatan operasional perusahaan, profit merupakan elemen terpenting agar kelanjutan dari perusahaan dapat terjamin. Setiap usaha selalu mengutamakan keuntungan dalam tujuan pendirian perusahaan, baru setelah itu tujuan perusahaan yang lain, seperti kemampuan untuk bersaing (survive), kemampuan untuk bertumbuh (growth), dan kemampuan untuk berkembang (develop).
            Purba (2002:114) mengelompokkan rasio-rasio profitabilitas pada tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1.   Berkaitan dengan jumlah penjualan
a.  Net Profit Margin ( Margin Laba bersih )
merupakan rasio yang  digunakan utk mengukur laba bersih sesudah pajak (EAT) lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus :
                EAT                 
    ------------------------- x  100 %
        Penjualan Bersih
b.      Operating Profit Margin
merupakan hasil bersih yang diterima perusahaan dari operasi-operasi yang dijalankan. Laba operasi sering juga disebutkan laba sebelum bunga dan pajak yang dirumuskan :
          Laba sebelum bunga dan pajak 
        ----------------------------------------     x 100 %
                             Penjualan



c.       Gross Profit Margin
adalah laba kotor (Gross Profit Margin) merupakan selisih antara laba kotor dengan penjulan bersih dapat dirumuskan :
                Laba kotor  
        ------------------------ x100 %
                 Penjualan
2.   Berkaitan dengan penggunaan aktiva
a.   Return On Total Asset or Return On Investment
merupakan rasio untuk menetapkan kemampuan dari total aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba, dapat dirumuskan  sbb :
                   Laba bersih             
         ------------------------------ x  100 %               
            Rata-rata Total Aktiva
b.   Return On Networking Capital
menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva
            Laba sebelum bunga dan pajak        
       ------------------------------------------- x  100 %
                          Total Aktiva

2.3.   Kerangka Konseptual

Periode perputaran modal kerja (working capital turnorver period) dimulai saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja saat sampai dimana kas kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya (turnover rate-nya). Lama periode perputaran modal kerjanya tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut. Perputaran modal kerja (working capital turn over) adalah rasio antara penjualan dengan modal kerja. Perputaran modal kerja ini menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba melalui penjualan dan pada akhirnya akan meningkatkan ROI.
 


3. Hipotesis
            Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono, 2001 hal. 51). Bertolak dari rumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ada pengaruh rasio perputaran modal kerja  terhadap return on investment (ROI) pada PT.INDOSAT , Tbk. Region Northern Sumatera Medan.
2. Ada pengaruh  rasio jumlah  aktiva lancar dengan total aktiva terhadap return on investment  (ROI) pada PT INDOSAT,Tbk. Region Northern Sumatera Medan.
3. Ada pengaruh  antara modal kerja (rasio perputaran modal kerja, rasio aktiva lancar dengan total aktiva) terhadap return on investment (ROI) pada  PT INDOSAT , Tbk – Region Northern Sumatera Medan
4.     Metode Penelitian
4.1. Variabel yang Diteliti
a. Variabel bebas (X1) yaitu  rasio tingkat perputaran modal kerja/working capital turn over (WCTO) :
                                                                Total Penjualan           
Rasio Perputaran Modal Kerja =     -----------------------------  x 100 %                                                               
                                                             Jumlah Aktiva Lancar
b. Variabel bebas (X2) yaitu rasio jumlah aktiva lancar dengan  total aktiva / current asset to total asset (CATA) :
                                                                             Jumlah Aktiva Lancar
Rasio Aktiva lancar terhadap Total Aktiva=    -----------------------------  x100 %
                                                                                      Total Aktiva  
c. Variabel terikat (Y) yaitu : Rasio return on investment (ROI).
                          EAT
ROI     =  ----------------------
                      Total Aktiva
4.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui studi dokumentasi , yaitu mempelajari dokumen yang diambil dari perusahaan, perpustakaan, berbentuk literature, brosur, catatan-catatan yang sesuai dengan bahan penelitian. Peneliti mengumpulkan berbagai data-data yang relevan mulai dari buku-buku referensi, majalah, jurnal, data dari internet dan lain-lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
4.3. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
            Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif, yakni menguji dan menganalisis data dengan perhitungan angka-angka dan kemudian menarik kesimpulan dari pengujian tersbut, dengan rumus-rumus  :
1)  Uji Hipotesis pertama  dan hipotesis kedua dengan menggunakan Regresi Sederhana
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan regresi sederhana dengan rumus :
Y = a + bX
Dimana :
a = konstanta
b = koefisien arah regresi
X  = Variabel bebas
Y = variabel terikat
Untuk mengetahui kebenaran hipotesis adanya hubungan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dihitung dengan teknik korelasi. Rumus koefisien korelasi :
 






Selanjutnya untuk mengetahui keeratan hubungan (signifikan) perlu dilakukan   pengujian nilai   koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Uji t :
 





harga thitung tersebut dengan jumlah n = 17 dan tingkat kesalahan ά  0,05 selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Jika thitung > ttabel, maka hubungan variabel working capital turn over (WCTO)  memiliki hubunguan yang nyata (signifikan) dengan varibel return on investment (ROI).
Untuk mengetahui seberapa besar persentase hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji Determinasi dengan rumus :
 




2)      Uji Hipotesis ketiga dengan Regresi Ganda
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh WCTO dan CATA secara bersama-sama terhadap ROI digunakan regresi ganda dengan rumus :
 Y    = a + b1X1 + b2X2  
ROI = a + b1WCTO + b2CATA  
Keterangan :
ROI      = Return On Investment
WCTO = Rasio perputaran modal kerja (Working Capital Turn Over)
CATA  = Rasio aktiva lancar terhadap total aktiva (Current Asset to Total Asset)
a          = Konstanta
b1, b2    = Koefisien Regresi

Untuk mengetahui kebenaran hipotesis adanya hubungan variabel X1 (Working Capital Turn Over)  dan variable X2 (Current Asset to Total Asset)  secara bersama-sama terhadap variabel Y ( Return On Investment )  dihitung dengan teknik korelasi. Rumus koefisien korelasi :
 






Selanjutnya untuk mengetahui keeratan hubungan (signifikan) perlu dilakukan   pengujian nilai   koefisien korelasi ganda dengan menggunakan rumus Uji F :
 





Dimana :
R =  Koefisien korelasi ganda
k  =  Jumlah variabel independen
n  =  Jumlah anggota sampel

Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Ftabel, Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sedangkan apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95% maka H0 diterima dan Ha ditolak , sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95% maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Untuk memudahkan pengelolaan data,  dilakukan dengan bantuan aplikasi statistic SPSS 17.0 for Windows.
4.   Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1.  Deskriptif Statistik
Tabel IV.1
Rasio Perputaran Modal Kerja
PT INDOSAT Tbk

Periode
(Tahun)
Working Capital Turn Over
WCTO
Total Penjualan
Total Aktiva Lancar
31-Mar-06
30-Jun-06
30-Sep-06
31-Des-06
31-Mar-07
30-Jun-07
30-Sep-07
31-Des-07
31-Mar-08
30-Jun-08
30-Sep-08
31-Des-08
31-Mar-09
30-Jun-09
30-Sep-09
31-Des-09
31-Mar-10
2.899.594
5.767.111
8.871.944
12.239.407
3.774.763
7.690.229
11.879.989
16.488.495
4.269.225
8.834.084
13.648.821
18.659.133
4.616.930
8.919.674
13.409.526
18.393.016
4.734.702
6.722.667
6.213.274
6.196.736
5.665.432
5.629.563
9.156.847
9.205.647
10.794.127
10.664.750
12.203.238
9.814.722
9.691.773
8.362.762
7.052.122
6.169.123
7.139.627
6.507.250
0,431316024
0,928191964
1,431712437
2,160366059
0,670525048
0,839833733
1,290511031
1,527543172
0,400311775
0,723913112
1,390647743
1,925254853
0,552081956
1,264821284
2,173651911
2,576187243
0,727604134
Sumber : www.indosat.com

Tabel V.1 Perputaran modal kerja yang terjadi pada tiap kwartal laporan keuangan PT. Indosat selalu mengalami kenaikan, namun demikian jika dibandingkan per akhir tahun laporan keuangan dari rasio perputaran modal kerja perusahaan ini mengalami fluktuasi, yaitu dari 2,160  % pada tahun 2006, 1,53 % pada tahun 2007, 1,93 % pada tahun 2008, dan 2,58 % tahun 2009,  hal ini mengindikasikan proses produksi yang dilakukan untuk menghasilkan barang semakin menurun.

Tabel IV.2
Rasio Aktiva Lancar Terhadap Total Aktiva
PT INDOSAT Tbk

Periode
(Tahun)
Current Assets to Total Asset
CATA
Total Aktiva Lancar
Total Aktiva
31-Mar-06
30-Jun-06
30-Sep-06
31-Des-06
31-Mar-07
30-Jun-07
30-Sep-07
31-Des-07
31-Mar-08
30-Jun-08
30-Sep-08
31-Des-08
31-Mar-09
30-Jun-09
30-Sep-09
31-Des-09
31-Mar-10
6.722.667
6.213.274
6.196.736
5.665.432
5.629.563
9.156.847
9.205.647
10.794.127
10.664.750
12.203.238
9.814.722
9.691.773
8.362.762
7.052.122
6.169.123
7.139.627
6.507.250
32.647.264
33.367.519
33.833.012
34.228.658
35.027.371
39.726.091
41.262.442
45.305.086
46.459.040
50.246.110
48.600.592
51.693.323
53.444.139
54.319.300
54.817.353
55.041.487
53.991.760
0,205918236
0,186207251
0,183156498
0,165517211
0,16071897
0,230499573
0,223099908
0,2382542
0,229551665
0,242869309
0,201946552
0,187485974
0,156476691
0,129827188
0,1125396
0,129713556
0,120523021
Sumber : www.indosat.com

Dari tabel   IV.2 dapat dilihat penurunan rasio Current Asset to Total Assets pada tahun 2006 rasio ini menunjukkan tingkat sebesar 16,55 %, tahun 2007 sebesar 23,83 %, tahun 2008 sebesar 20,19 % dan 11,25 % pada tahun 2009.





Tabel IV.3
Rasio Return on Investment
PT INDOSAT Tbk

Periode
(Tahun)
Return on Investment (jutaan)
ROI
EAT
Total Aktiva
31-Mar-06
30-Jun-06
30-Sep-06
31-Des-06
31-Mar-07
30-Jun-07
30-Sep-07
31-Des-07
31-Mar-08
30-Jun-08
30-Sep-08
31-Des-08
31-Mar-09
30-Jun-09
30-Sep-09
31-Des-09
31-Mar-10
383.929
548.751
927.169
1.410.093
483.884
845.146
1.445.130
2.042.043
613.872
1.055.819
1.473.115
1.878.522
119.519
1.007.052
1.449.908
1.498.245
277.987
32.647.264
3.336.7519
33.833.012
34.228.658
35.027.371
39.726.091
41.262.442
45.305.086
46.459.040
50.246.110
48.600.592
51.693.323
53.444.139
54.319.300
54.817.353
55.041.487
53.991.760
0,011759913
0,016445664
0,02740427
0,041196269
0,013814454
0,021274331
0,035022891
0,045073151
0,013213187
0,02101295
0,030310639
0,036339742
0,002236335
0,018539488
0,0264498
0,027220286
0,005148693
  Sumber : www.indosat.com

Tabel IV.3 Tingkat rasio yang ditunjukkan per akhir tahun laporan keuangan PT Indosat Tbk Medan sebesar 4,12 % tahun 2006, 4,51 % tahun 2007, 3,63 % tahun 2008, dan 2,72 % tahun 2009.






Tabel IV.4
Deskriptif Rasio Rata-rata Modal Kerja dengan ROI
PT INDOSAT Tbk

Periode
(Tahun)
Rasio Modal Kerja
WCTO
CATA
ROI
31-Mar-06
30-Jun-06
30-Sep-06
31-Des-06
31-Mar-07
30-Jun-07
30-Sep-07
31-Des-07
31-Mar-08
30-Jun-08
30-Sep-08
31-Des-08
31-Mar-09
30-Jun-09
30-Sep-09
31-Des-09
31-Mar-10
0,025371531
0,054599527
0,084218379
0,127080356
0,03944265
0,049401984
0,075912414
0,089855481
0,023547751
0,042583124
0,081802808
0,113250285
0,032475409
0,074401252
0,127861877
0,151540426
0,042800243
0,012112837
0,010953368
0,010773912
0,009736307
0,009454057
0,013558798
0,013123524
0,014014953
0,013503039
0,01428643
0,011879209
0,011028587
0,009204511
0,007636893
0,006619976
0,007630209
0,007089589
0,00069176
0,000967392
0,001612016
0,00242331
0,000812615
0,001251431
0,00206017
0,002651362
0,000777246
0,001236056
0,001782979
0,002137632
0,000131549
0,001090558
0,001555871
0,001601193
0,000302864
Sumber : www.indosat.com

Tabel IV.4 diatas menunjukkan deskriptif antara rasio perputaran modal kerja (working capital turn over) dan rasio aktiva lancar terhadap total aktiva (current asset to total asset dengan rasio return on investment PT Indosat Tbk 
Deskripsi statistik digunakan untuk melihat indikasi adanya data yang memencil (outliers) dalam data penelitian dengan cara membandingkan antara mean dan standar deviasi. Apabila standar deviasi lebih besar dari mean, hal ini mengindikasikan adanya outliers.




4.2.   Uji Statistik
Tabel IV.5
Descriptive Statistics

N
Mean
Std. Deviation
WCTO
17
1.2361
.66434
CATA
17
.1826
.04303
ROI
17
.0231
.01217
Valid N (listwise)
17









Dari  tabel  IV.5 dapat diketahui mean dan standar deviasi masing-masing variabel. Tabel tersebut menunjukkan bahwa seluruh variabel baik variabel dependen yang terdiri dari tingkat return on investment maupun variabel independen yang terdiri dari tingkat working capital turn over dan current asset to total asset mengalami outliers.
            Hal ini ditunjukkan dengan mean variabel ROI, WCTO dan CATA yang lebih besar dari standar deviasi masing-masing variabel tersebut, tabel diatas juga menunjukkan bahwa jumlah sampel secara keseluruhan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 17 sampel.
Tabel  IV.6
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
Durbin-Watson
R Square Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.936a
.876
.858
.00458
.876
49.536
2
14
.000
2.191
a. Predictors: (Constant), CATA, WCTO
b. Dependent Variable: ROI
Tabel IV.7
ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
.002
2
.001
49.536
.000a
Residual
.000
14
.000


Total
.002
16



a. Predictors: (Constant), CATA, WCTO
b. Dependent Variable: ROI





Tabel  IV.8


Coefficientsa

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
95,0% Confidence Interval for B
Correlations
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Lower Bound
Upper Bound
Zero-order
Partial
Part
Tolerance
VIF
1
(Constant)
-.032
.007

-4.889
.000
-.046
-.018





WCTO
.018
.002
.970
9.520
.000
.014
.022
.721
.931
.895
.852
1.174
CATA
.183
.029
.647
6.347
.000
.121
.245
.273
.861
.597
.852
1.174
a. Dependent Variable: ROI
4.2.1.      Uji Hipotesis 1
            Hipotesis pertama ini menguji dugaan ada pengaruh antara Working Capital Turn Over (WCTO) dengan Return On Investment (ROI)
            Hasil uji t WCTO yang diperoleh dari tabel out put adalah 9,520, sedangkan ttabel dengan taraf signifikansi 95% atau alpha 0,05 (uji two tailed), derajat kebebasan (df) = 17-2-1 = 14, diperoleh ttabel = 1,761. Jika dibandingkan antara t hitung =  9,520 > t tabel = 1,761 . Hal ini menunjukkan bahwa WCTO berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat ROI. Dengan demikian Working Capital Turn Over memiliki pengaruh yang nyata dengan Return On Investment
4.2.2   Uji Hipotesis 2
            Hipotesis kedua ini menguji dugaan ada pengaruh antara Current Asset to Total Asset (CATA) dengan Return On Investment (ROI)
Hasil uji t CATA yang diperoleh dari tabel out put adalah 6,347, sedangkan ttabel dengan taraf signifikansi 95% atau alpha 0,05 (uji two tailed), derajat kebebasan (df) = 17-2-1 = 14, diperoleh ttabel = 1,761. Jika dibandingkan antara t hitung = 6,347 > ttabel = 1,761 . Hal ini menunjukkan bahwa CATA berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat ROI. Dengan demikian Current Asset to Total Asset juga memilliki pengaruh yang nyata dengan Return On Investment
4.2.2.      Uji Hipotesis-3
Hipotesis ketiga ini menguji dugaan ada pengaruh antara Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA) secara bersama-sama dengan Return On Investment (ROI). Dari hasil analisis data diperoleh hasil sebagai  berikut :
a.       Terdapat hubungan positif antara Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA) secara bersama-sama dengan Return On Investment (ROI), yang ditunjukkan dengan besarnya R hitung = 0,936,
b.      Besarnya R hitung = 0,936 tersebut menunjukkan tingkat kekuatan hubungan antara Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA) secara bersama-sama dengan Return On Investment (ROI) dalam kategori yang sangat kuat.
c.       Disamping ditunjukkkan oleh koefisien korelasi, hubungan tersebut  juga dapat dilihat dari besarnya koefisien regresi t hitung yang dibandingkan dengan besarnyan t tabel. Hasil yang diperoleh t hitung (WCTO) = 9,520 dan t hitung (CATA) = 6,347, sedangkan ttabel dengan taraf signifikansi 95% atau alpha 0,05 (uji two tailed), derajat kebebasan (df) = 17-2-1 = 14, diperoleh ttabel = 1,761. Jika dibandingkan kedua t hitung tersebut dengan      t tabel menunjukkan t hitung > t tabel. Dengan demikian Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat Return On Investment (ROI).
d.      Hubungan positif antara Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA) secara bersama-sama dengan Return On Investment (ROI), juga dapat dilihat  dari besarnya intersep yang diperoleh dari hasil perhitungan alat bantu SPSS. Besarnya konstanta a = -0,032.  b1 = 0,018.  b2 = 0,183. Dari besarnya nilai a, dan b tersebut, selanjutnya persamaan regresi ganda antara Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA) secara bersama-sama dengan Return On Investment (ROI) adalah :
Y    = -0,032  + 0,018 X1 + 0,183X2  
ROI = -0,032  + 0,018(WCTO) + 0,183(CATA)
Dari persamaan regresi ini terlihat Konstanta sebesar -0,032 menyatakan bahwa jika variabel tingkat WCTO dan CATA bernilai nol (0), maka persentase tingkat ROI sebesar -3,2 % .
Bilamana Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA) secara bersama-sama meningkat 1% akan diikuti dengan peningkatan Return On Investment (ROI) sebesar 0,018 + 0,183 = 0,201  atau 20,1%, dengan asumsi faktor-faktor lain dianggap tetap (cateris paribus)
Mengingat bahwa WCTO dan CATA secara bersama-sama memiliki hubungan positif dengan ROI, maka dengan sendirinya variabel Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA) secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap Return On Investment (ROI). Besarnya kontribusi pengaruh ini dapat dilihat dari besarnya R2 atau R Square yaitu = 0,876 atau 87,60%, sedangkan sisanya sebesar 12,40% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
e.       Dengan membandingkan besarnya derajad bebas F hitung dengan  F tabel akan diketahui arti (makna) hubungan kedua variabel yang saling berhubungan tersebut. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa Fhitung sebesar 49,536. Nilai Ftabel diperoleh dengan k = 2, derajat kebebasan 17-2-1 = 14 dan taraf kesalahan 5% adalah  3,74. Jika dibandingkan  Fhitung dengan Ftabel , dapat dilihat Fhitung 49,536 > Ftabel 3,74. Dengan demikian  Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA) secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat Return On Investment (ROI), memiliki kebermaknaan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan hipotesis ketiga diterima.
6. Simpulan dan Saran
6.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan,  dapat disimpulkan sebagai berikut:
  1. Working Capital Turn Over berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment, hal ini dapat dilihat dari probabilitas (signifikansi) sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan dengan nilai tingkat kesalahan sebesar 0,05.
  2. Current Assets to Total Asset berpengaruh signifikan terhadap tingkat Return on Investment. Hal ini dapat dilihat dari probabilitas (signifikansi) sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan dengan nilai tingkat kesalahan sebesar 0,05.
  3. WCTO dan CATA secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ROI, dan CATA memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan WCTO.
  4. Pertumbuhan tingkat ROI dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebesar 87,60% oleh variabel WCTO dan variabel CATA. Sisanya sebesar 12,40% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini, misalnya: rasio kewajiban lancar terhadap modal kerja bersih, rasio total aktiva terhadap kewajiban lancar, rasio kecukupan ekuitas terhadap kewajiban lancar dan lainnya.
6.2. Saran
            Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Investor sebaiknya memperhatikan Working Capital Turn Over dan Current Asset to Total Assets dalam melakukan investasi, karena kedua faktor tersebut mempunyai pengaruh terhadap tingkat pengembalian yang akan diperoleh investor khususnya pada PT INDOSAT Tbk.
  2. Skala produksi perusahaan yang luas memerlukan kinerja manajerial yang efektif dan efisien, terutama kinerja manajemen keuangannya. Perolehan laba diusahakan terus meningkat agar perusahaan dapat tetap hidup dan aktivitas juga perlu ditingkatkan sehingga perusahaan dapat lebih luas mengembangkan usahanya. Perolehan laba yang maksimum dan kredibilitas perusahaan yang baik akan menjadikan nilai perusahaan juga meningkat, meningkatnya nilai perusahaan akan memudahkan perusahaan dalam mendapatkan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan.
  3. Mengingat masih ada faktor lain, selain Working Capital Turn Over dan Current Asset to Total Assetsyang mempengaruhi Return On Investment, maka dalam rangka terus meningkatkan Return On Investment, perlu kiranya melakukan penelitian lanjutan terhadap faktor-faktor yang diduga mengpengaruhi Return On Investment.

DAFTAR PUSTAKA

Adullah, Faisal. 2005. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Malang: UMM Press.
Djarwanto. 2001. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan Kedelapan. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.
Gudjarat, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Jakarta:Erlangga.
Abdul Hakim. 2001. Statistik Deskriptif untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Ekonosa.
Harahap, Sofyan, S. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Cetakan Keempat. Jakarta:PTY. Rajagrafindo Persada.
Martono dan Agus Harjito. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi 1, Yogyakarta:Ekonosia.
Purba, Parentahen. 2002. Analisa Dan Perencanaan Keuangan. Edisi I, Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara-Medan.
Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. Cetakan ketujuh. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Cetakan kelima. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung:CV. Alfabeta.
Ridwan Sundjaja S & inge, Barlian. 2002. Manajemen Keuangan Satu. Edisi 4. Jakarta:PT. Prenhallindo.
Sutrisno. 2002. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi. Cetakan pertama. Eknosia: Yogyakarta.
Weston, J, Fred dan Thomas, E. Copeland. 1999. Manajemen Keuangan. Edisi 8. Cetakan kesepuluh. Jakarta:Erlangga.