PENGARUH RASIO PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RASIO AKTIVA LANCAR DENGAN TOTAL
AKTIVA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA PT. INDOSAT TBK.
REGION NORTHERM SUMATERA, MEDAN
Oleh :
Wahyul Wahab 1)
a. Abstrak. Setiap
perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang cukup untuk membiayai aktivitas
perusahaan sehari-hari. Manajer keuangan harus tanggap dalam pengelolaan modal
kerja yang dimulai dari perencanaan penyusunan, pelaksanaan dan pengawasan
modal kerja. Berkurang atau berlebihnya modal kerja dapat mengurangi peluang
bagi perusahaan dalam meningkatkan kemampulabaan perusahaan. Profit margin yang
rendah ataupun perputaran asset yang rendah berakibat Return on Invesment menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui rasio perputaran modal kerja dan rasio aktiva lancar dengan
total aktiva pada PT. INDOSAT. Tbk Region Northern Sumatera Medan. Permasalahaan dalam penelitian ini adalah apakah
rasio perputaran modal modal dan rasio jumlah aktiva lancar dengan total aktiva ada
pengaruhnya terhadap return on investment (ROI). Teknik pengumpulan data adalah
metode dokumentasi dan metode kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil analisis regresi linier ganda pada penelitian ini Y = -0,032 + 0,018 X1 +0,183 X2 dimana Besarnya
R hitung = 0,936 tersebut menunjukkan tingkat kekuatan hubungan
antara Working Capital Turn Over dan Current Asset to Total Asset secara
bersama-sama dengan Return On Investment
dalam kategori yang sangat kuat. Fhitung 49,536 > Ftabel 3,74. Dengan demikian Working Capital Turn Over dan Current Asset to Total Asset secara
bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat Return
On Investment. Pertumbuhan tingkat Return On Investment dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebesar 87,60%
oleh variabel Working Capital Turn Over dan variabel Current Asset to Total Asset. Sisanya sebesar 12,40% dipengaruhi
oleh variabel lain diluar penelitian ini,
Kata kunci : Rasio Perputaran Modal kerja, Rasio aktiva
Lancar degan total Aktiva, Return on Investment
1.
Pendahuluan
1.1.
Latar
Belakang
Modal
kerja dalam suatu perusahaan adalah sejumlah dana yang harus berputar secara
tetap atau permanen. Tingkat perputaran modal kerja (working capital turn over) yang
tinggi akan menguntungkan bagi kreditur jangka pendek karena mereka memperoleh
kepastian bahwa modal kerja berputar dengan kecepatan yang tinggi sehingga
hutang akan segera dapat dibayar meski dalam kondisi operasi yang sulit.
Untuk mengetahui kondisi
perusahaan tentang kekuatan dan kelemahannya, dapat menggunakan rasio
profitabilitas yang berhubungan dengan penilaian terhadap kinerja perusahaan
dalam menghasilkan laba. Terdapat beberapa pengukuran terhadap profitabilitas
atau rentabilitas suatu perusahaan yang masing-masing dihubungkan dengan total
aktiva, modal sendiri maupun penjualan yang
dicapai.
Suatu
perusahaan dikatakan sehat apabila perusahaan tersebut dapat beroperasi secara
stabil dalam jangka waktu yang panjang. Profitabilitas bagi perusahaan adalah
kemampuan menggunakan modal kerja secara efisien dan memperoleh laba yang besar
sehingga perusahaan tidak akan mengalami kesulitan mengembalikan
hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
Tingkat perputaran modal kerja yang tinggi diharapkan terjadi dalam waktu
relatif pendek, sehingga modal kerja yang ditanamkan dalam perusahaan akan
cepat kembali. Semakin tinggi tingkat perputaran modal kerja berarti
kemungkinan meningkatnya laba juga semakin besar. Laba yang tinggi dipengaruhi
tingkat profitabilitas perusahaan tersebut. Perputaran
modal kerja (working capital turn over)
adalah rasio antara penjualan dengan modal kerja. Perputaran modal kerja ini
menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba melalui
penjualan dan pada akhirnya akan meningkatkan Return
On Invesment (ROI)
Dengan melihat kondisi laporan keuangan
perusahaan PT.
INDOSAT. Tbk Region Northern Sumatera Medan. terlihat kenaikan total asset rata-rata pertahun :
tahun 2006 total asset Rp. 34.228,7 Miliar, tahun 2007 total asset Rp. 45.305.1
Miliar, tahun 2008 Rp. 51.693.3 Miliar tahun 2009 Rp. 55.041,5 Miliar. Pada akhir tahun 2006
PT INDOSAT, Tbk Region Northern Sumatera Medan menunjukkan return on investment sebesar 5,86 %
dan tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 4,95 %, tahun 2008 sebesar 4,12 % (www.jsx.co.id). Fenomena diatas bertolak belakang
dengan teori yang ada, antara peningkatan total asset dengan penurunan tingkat
ROI. Untuk itu seorang manajer keuangan harus tanggap dalam pengelolaan modal
kerja tersebut.
1.2.
Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka
masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1) Apakah
ada pengaruh antara rasio working capital turn over terhadap return on
investment ?
2) Apakah
ada pengaruh antara current asset to total asset terhadap return on investment ?
3) Apakah
ada pengaruh antara working capital turn over dan current asset to total asset secara
bersama-sama terhadap return on
investment?
2. Landasan Teoretis
2.1. Modal Kerja
Modal kerja adalah keseluruhan
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai
dana yang harus tersedia untuk membiayai operasional perusahaan (Sawir 2005:129). Sedangkan menurut Sukarno (200:57), modal kerja merupakan
asset perusahaan yang diputar atau digerakkan secara terus menerus sejalan
dengan tujuan perusahaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, modal kerja adalah nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikan
uang kas yang dapat digunakan perusahaan untuk opersional perusahaan sehari-hari,
ini menunjukkan bahwa modal kerja merupakan unsur aktiva yang sangat penting
dalam perusahaan.
2.1.1.
Perputaran
Modal Kerja
Modal
kerja selalu dalam keadaan berputar atau beroperasi dalam perusahaan selama
perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal
kerja (working capital turnorver period) dimulai saat kas diinvestasikan
dalam komponen modal kerja saat sampai dimana kas kembali lagi menjadi kas.
Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin
tinggi tingkat perputarannya (turnover rate-nya). Lama periode
perputaran modal kerjanya tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari
masing-masing komponen dari modal kerja tersebut. (Riyanto, 2002:62)
Untuk
menilai keefektifan modal kerja dapat digunakan ratio antara total penjualan
dengan jumlah modal kerja rata-rata (working capitalturnorver). Ratio
ini menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan akan menunjukkan
banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan (dalam jumlah rupiah) untuk
tiap modal kerja (Munawir, 2001:80).
2.1.2. Metode Perputaran Modal Kerja
Dalam
menentukan perputaran modal kerja (working capital turn over) dapat dibedakan 2 metode
yaitu:
a. Metode
keterikatan dana (siklus daur dana)
Metode ini digunakan jika usaha baru dimulai, dengan
demikian pengalaman dari pengelola atau tentunya dengan dominan dipengaruhi
keadaan internal perusahaan yang mengikuti perkembangan kegiatan sehari-hari
dalam jangka waktu lama. Menurut metode siklus atau daur dana ini perputaran
modal kerja dapat diketahui dengan menghitung periode atau jangka waktu dana
tertanam. Sejak kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai
kembali lagi menjadi kas.
b. Metode perputaran (turnorver)
Metode ini menggunakan analisis laporan keuangan
perusahaan secara umum atau total modal kerja dihitung dengan rumus working
capital turn over yaitu total penjualan dibagi dengan net working
capital atau grossworking capital (Ahmad, 1997:7-12)
Tingkat
perputaran modal kerja dapat diukur dengan menggunakan rasio yaitu diambil dari
data laporan rugi laba dan neraca. Untuk menilai keefektifan modal kerja dapat
digunakan :
1)
Rasio Perputaran Modal Kerja (WCTO)
Rasio perputaran
modal kerja (working
capital turnorver) merupakan panjangnya waktu rata-rata
yang dibutuhkan untuk berputarnya suatu unit modal kerja dan perhitungannya
dinyatakan dengan kali perputaran .
Total Penjualan
Rasio
Perputaran Modal Kerja = ----------------------------- x 100%
Jumlah Aktiva Lancar
2) Rasio Jumlah aktiva lancar terhadap Total
aktiva (CATA).
Rasio jumlah
aktiva lancar terhadap total aktiva (Current
Assets to Total Asset) merupakan perbandingan jumlah aktiva lancar tehadap
total aktiva yang terdapat di perusahaan yang dinyatakan dalam persen
(Sawir,2005:144)
Jumlah Aktiva Lancar
Rasio
aktiva Lancar terhadap Total Aktiva = ----------------------------- x 100%
Total Aktiva
2.2.
Return on Investment (ROI) Profitabilitas Perusahaan
Dalam kegiatan operasional
perusahaan, profit merupakan elemen terpenting agar kelanjutan dari perusahaan
dapat terjamin. Setiap usaha selalu mengutamakan keuntungan dalam tujuan
pendirian perusahaan, baru setelah itu tujuan perusahaan yang lain, seperti
kemampuan untuk bersaing (survive),
kemampuan untuk bertumbuh (growth),
dan kemampuan untuk berkembang (develop).
Purba (2002:114)
mengelompokkan rasio-rasio profitabilitas pada tiga bagian, yaitu sebagai
berikut :
1. Berkaitan dengan jumlah penjualan
a. Net Profit Margin (
Margin Laba bersih )
merupakan rasio yang
digunakan utk mengukur laba bersih sesudah pajak (EAT) lalu dibandingkan
dengan volume penjualan.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus :
EAT
------------------------- x 100 %
Penjualan Bersih
b. Operating Profit Margin
merupakan hasil bersih yang diterima perusahaan dari
operasi-operasi yang dijalankan. Laba operasi sering juga disebutkan laba
sebelum bunga dan pajak yang dirumuskan :
Laba sebelum bunga
dan pajak
---------------------------------------- x 100 %
Penjualan
c. Gross Profit Margin
adalah laba kotor (Gross Profit Margin) merupakan selisih
antara laba kotor dengan penjulan bersih dapat dirumuskan :
Laba kotor
------------------------ x100 %
Penjualan
2. Berkaitan dengan penggunaan aktiva
a. Return On Total Asset or Return On Investment
merupakan rasio untuk menetapkan kemampuan dari total
aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba, dapat dirumuskan sbb :
Laba bersih
------------------------------ x 100 %
Rata-rata
Total Aktiva
b. Return On Networking Capital
menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur
dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total
aktiva
Laba
sebelum bunga dan pajak
------------------------------------------- x 100 %
Total Aktiva
2.3. Kerangka Konseptual
Periode perputaran modal kerja (working capital
turnorver period) dimulai saat kas diinvestasikan dalam komponen modal
kerja saat sampai dimana kas kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode
tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat
perputarannya (turnover rate-nya). Lama periode perputaran modal
kerjanya tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing
komponen dari modal kerja tersebut. Perputaran modal
kerja (working capital turn over)
adalah rasio antara penjualan dengan modal kerja. Perputaran modal kerja ini
menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba melalui
penjualan dan pada akhirnya akan meningkatkan ROI.
3. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian
biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono, 2001 hal. 51).
Bertolak dari rumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ada pengaruh rasio perputaran modal kerja terhadap return on investment (ROI) pada
PT.INDOSAT , Tbk. Region Northern Sumatera Medan.
2. Ada pengaruh
rasio jumlah aktiva lancar dengan
total aktiva terhadap return on investment
(ROI) pada PT INDOSAT,Tbk. Region Northern Sumatera Medan.
3. Ada pengaruh
antara modal kerja (rasio perputaran modal kerja, rasio aktiva lancar
dengan total aktiva) terhadap return on investment (ROI) pada PT INDOSAT , Tbk – Region Northern Sumatera
Medan
4. Metode Penelitian
4.1. Variabel yang
Diteliti
a.
Variabel bebas (X1) yaitu rasio
tingkat perputaran modal kerja/working capital turn over (WCTO) :
Total
Penjualan
Rasio Perputaran
Modal Kerja = ----------------------------- x 100 %
Jumlah Aktiva Lancar
b.
Variabel bebas (X2) yaitu rasio jumlah aktiva lancar dengan total aktiva / current asset to total asset
(CATA) :
Jumlah
Aktiva Lancar
Rasio Aktiva
lancar terhadap Total Aktiva= ----------------------------- x100 %
Total Aktiva
c.
Variabel terikat (Y) yaitu : Rasio return on investment (ROI).
EAT
ROI =
----------------------
Total Aktiva
4.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui studi dokumentasi , yaitu mempelajari dokumen yang diambil dari
perusahaan, perpustakaan, berbentuk literature, brosur, catatan-catatan yang
sesuai dengan bahan penelitian. Peneliti mengumpulkan berbagai data-data yang
relevan mulai dari buku-buku referensi, majalah, jurnal, data dari internet dan
lain-lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
4.3. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
Dalam
penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
kuantitatif, yakni menguji dan menganalisis data dengan perhitungan angka-angka
dan kemudian menarik kesimpulan dari pengujian tersbut, dengan rumus-rumus :
1) Uji Hipotesis
pertama dan hipotesis
kedua dengan
menggunakan Regresi Sederhana
Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat digunakan regresi sederhana
dengan rumus :
Y = a + bX
Dimana :
a = konstanta
b = koefisien arah regresi
X = Variabel bebas
Y = variabel terikat
Untuk mengetahui kebenaran hipotesis adanya hubungan variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dihitung dengan teknik korelasi. Rumus koefisien korelasi
:
Selanjutnya untuk mengetahui keeratan hubungan
(signifikan) perlu dilakukan pengujian
nilai koefisien korelasi dengan
menggunakan rumus Uji t :
harga thitung tersebut
dengan jumlah n = 17 dan tingkat kesalahan ά 0,05 selanjutnya
dibandingkan dengan harga t tabel. Jika thitung >
ttabel, maka hubungan
variabel working
capital turn over (WCTO) memiliki hubunguan
yang nyata (signifikan) dengan varibel return on
investment (ROI).
Untuk mengetahui seberapa besar persentase hubungan variabel bebas terhadap
variabel terikat digunakan uji Determinasi dengan rumus :
2)
Uji Hipotesis
ketiga dengan Regresi Ganda
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh WCTO dan CATA secara bersama-sama terhadap ROI digunakan regresi
ganda dengan rumus :
Y = a + b1X1 + b2X2
ROI = a + b1WCTO + b2CATA
Keterangan :
ROI = Return On Investment
WCTO = Rasio perputaran modal
kerja (Working Capital Turn Over)
CATA = Rasio aktiva lancar terhadap total aktiva (Current Asset to Total Asset)
a
=
Konstanta
b1, b2 = Koefisien Regresi
Untuk
mengetahui kebenaran hipotesis adanya hubungan variabel X1 (Working Capital Turn Over) dan variable X2 (Current Asset to Total Asset) secara bersama-sama terhadap variabel Y ( Return
On Investment ) dihitung dengan teknik korelasi. Rumus
koefisien korelasi :
Selanjutnya
untuk mengetahui keeratan hubungan (signifikan) perlu dilakukan pengujian nilai koefisien korelasi ganda dengan menggunakan
rumus Uji F :
Dimana
:
R
= Koefisien korelasi ganda
k =
Jumlah variabel independen
n =
Jumlah anggota sampel
Harga
Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Ftabel,
Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Sedangkan apabila Fhitung < Ftabel,
maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Cara
lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95% maka H0
diterima dan Ha ditolak , sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih
besar dari 95% maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Untuk memudahkan pengelolaan data,
dilakukan dengan bantuan aplikasi statistic SPSS 17.0 for Windows.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1. Deskriptif
Statistik
Tabel IV.1
Rasio Perputaran Modal Kerja
PT INDOSAT Tbk
Periode
(Tahun)
|
Working
Capital Turn Over
|
WCTO
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Total
Penjualan
|
Total
Aktiva Lancar
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
Sumber
: www.indosat.com
Tabel
V.1 Perputaran modal kerja yang terjadi
pada tiap kwartal laporan keuangan PT. Indosat selalu mengalami kenaikan, namun
demikian jika dibandingkan per akhir tahun laporan keuangan dari rasio
perputaran modal kerja perusahaan ini mengalami fluktuasi, yaitu dari
2,160 % pada tahun 2006, 1,53 % pada
tahun 2007, 1,93 % pada tahun 2008, dan 2,58 % tahun 2009, hal ini mengindikasikan proses produksi yang
dilakukan untuk menghasilkan barang semakin menurun.
Tabel IV.2
Rasio Aktiva Lancar Terhadap Total
Aktiva
PT INDOSAT Tbk
Periode
(Tahun)
|
Current
Assets to Total Asset
|
CATA
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Total Aktiva
Lancar
|
Total Aktiva
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
Sumber
: www.indosat.com
Dari
tabel IV.2 dapat
dilihat penurunan rasio Current Asset to
Total Assets pada tahun 2006 rasio ini menunjukkan tingkat sebesar 16,55 %,
tahun 2007 sebesar 23,83 %, tahun 2008 sebesar 20,19 % dan 11,25 % pada tahun
2009.
Tabel IV.3
Rasio Return on Investment
PT INDOSAT Tbk
Periode
(Tahun)
|
Return
on Investment (jutaan)
|
ROI
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
EAT
|
Total
Aktiva
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
Sumber : www.indosat.com
Tabel
IV.3 Tingkat rasio yang ditunjukkan per akhir tahun laporan keuangan PT Indosat
Tbk Medan sebesar 4,12 % tahun 2006, 4,51 % tahun 2007, 3,63 % tahun 2008, dan
2,72 % tahun 2009.
Tabel IV.4
Deskriptif Rasio
Rata-rata Modal Kerja dengan ROI
PT INDOSAT Tbk
Periode
(Tahun)
|
Rasio
Modal Kerja
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
WCTO
|
CATA
|
ROI
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
Sumber
: www.indosat.com
Tabel
IV.4 diatas menunjukkan deskriptif antara rasio perputaran modal kerja (working capital turn over) dan rasio
aktiva lancar terhadap total aktiva (current
asset to total asset dengan rasio return
on investment PT Indosat Tbk
Deskripsi
statistik digunakan untuk melihat indikasi adanya data yang memencil (outliers)
dalam data penelitian dengan cara membandingkan antara mean dan standar
deviasi. Apabila standar deviasi lebih besar dari mean, hal ini mengindikasikan
adanya outliers.
4.2. Uji Statistik
Tabel IV.5
Descriptive Statistics
|
|||
N
|
Mean
|
Std. Deviation
|
|
WCTO
|
17
|
1.2361
|
.66434
|
CATA
|
17
|
.1826
|
.04303
|
ROI
|
17
|
.0231
|
.01217
|
Valid N (listwise)
|
17
|
Dari tabel IV.5 dapat diketahui mean dan standar deviasi
masing-masing variabel. Tabel tersebut menunjukkan bahwa seluruh variabel baik
variabel dependen yang terdiri dari tingkat return on investment maupun
variabel independen yang terdiri dari tingkat working capital turn over dan current
asset to total asset mengalami outliers.
Hal ini
ditunjukkan dengan mean variabel ROI, WCTO dan CATA yang lebih besar dari standar deviasi
masing-masing variabel tersebut, tabel diatas juga menunjukkan bahwa jumlah
sampel secara keseluruhan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 17
sampel.
Tabel IV.6
Model Summaryb
|
||||||||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
Change Statistics
|
Durbin-Watson
|
||||
R Square Change
|
F Change
|
df1
|
df2
|
Sig. F Change
|
||||||
1
|
.936a
|
.876
|
.858
|
.00458
|
.876
|
49.536
|
2
|
14
|
.000
|
2.191
|
a. Predictors: (Constant), CATA, WCTO
|
||||||||||
b. Dependent Variable: ROI
|
Tabel IV.7
ANOVAb
|
||||||
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
.002
|
2
|
.001
|
49.536
|
.000a
|
Residual
|
.000
|
14
|
.000
|
|||
Total
|
.002
|
16
|
||||
a. Predictors: (Constant), CATA, WCTO
|
||||||
b.
Dependent Variable: ROI
|
Tabel
IV.8
|
|||||||||||||||
Coefficientsa
|
|||||||||||||||
Model
|
Unstandardized
Coefficients
|
Standardized
Coefficients
|
t
|
Sig.
|
95,0%
Confidence Interval for B
|
Correlations
|
Collinearity
Statistics
|
||||||||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
Lower Bound
|
Upper Bound
|
Zero-order
|
Partial
|
Part
|
Tolerance
|
VIF
|
||||||
1
|
(Constant)
|
-.032
|
.007
|
-4.889
|
.000
|
-.046
|
-.018
|
||||||||
WCTO
|
.018
|
.002
|
.970
|
9.520
|
.000
|
.014
|
.022
|
.721
|
.931
|
.895
|
.852
|
1.174
|
|||
CATA
|
.183
|
.029
|
.647
|
6.347
|
.000
|
.121
|
.245
|
.273
|
.861
|
.597
|
.852
|
1.174
|
|||
a. Dependent Variable: ROI
|
|||||||||||||||
4.2.1.
Uji
Hipotesis 1
Hipotesis
pertama ini menguji dugaan ada pengaruh antara Working
Capital Turn Over (WCTO) dengan Return On Investment (ROI)
Hasil uji t WCTO yang diperoleh dari
tabel out put adalah 9,520, sedangkan ttabel dengan taraf
signifikansi 95% atau alpha 0,05 (uji two tailed), derajat kebebasan (df) =
17-2-1 = 14, diperoleh ttabel = 1,761. Jika dibandingkan antara t hitung
= 9,520 > t tabel = 1,761 .
Hal ini menunjukkan bahwa WCTO berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat
ROI. Dengan demikian Working Capital Turn Over memiliki pengaruh yang nyata dengan Return
On Investment
4.2.2
Uji Hipotesis 2
Hipotesis kedua ini menguji dugaan ada
pengaruh antara Current Asset to Total
Asset (CATA) dengan Return
On Investment (ROI)
Hasil uji t CATA yang diperoleh dari tabel out put
adalah 6,347, sedangkan ttabel dengan taraf signifikansi 95% atau
alpha 0,05 (uji two tailed), derajat kebebasan (df) = 17-2-1 = 14, diperoleh ttabel
= 1,761. Jika dibandingkan antara t hitung = 6,347 > ttabel
= 1,761 . Hal ini menunjukkan bahwa CATA berpengaruh secara signifikan terhadap
tingkat ROI. Dengan demikian Current
Asset to Total Asset juga memilliki pengaruh yang
nyata dengan Return On Investment
4.2.2.
Uji Hipotesis-3
Hipotesis ketiga ini menguji dugaan ada pengaruh antara
Working
Capital Turn Over (WCTO) dan Current
Asset to Total Asset (CATA) secara bersama-sama dengan Return On Investment (ROI). Dari hasil
analisis data diperoleh hasil sebagai
berikut :
a. Terdapat
hubungan positif antara Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA)
secara bersama-sama dengan Return On
Investment (ROI), yang ditunjukkan dengan besarnya R hitung =
0,936,
b. Besarnya
R hitung = 0,936 tersebut menunjukkan tingkat kekuatan hubungan
antara Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA)
secara bersama-sama dengan Return On
Investment (ROI) dalam kategori yang sangat
kuat.
c. Disamping
ditunjukkkan oleh koefisien korelasi, hubungan tersebut juga dapat dilihat dari besarnya koefisien
regresi t hitung yang dibandingkan dengan besarnyan t tabel.
Hasil yang diperoleh t hitung (WCTO) = 9,520 dan t hitung (CATA) =
6,347, sedangkan ttabel dengan taraf signifikansi 95% atau alpha
0,05 (uji two tailed), derajat kebebasan (df) = 17-2-1 = 14, diperoleh ttabel
= 1,761. Jika dibandingkan kedua t hitung tersebut dengan t tabel menunjukkan t hitung
> t tabel. Dengan demikian Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA)
secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat Return On Investment (ROI).
d. Hubungan
positif antara Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA)
secara bersama-sama dengan Return On
Investment (ROI), juga dapat dilihat
dari besarnya intersep yang diperoleh dari hasil perhitungan alat bantu
SPSS. Besarnya konstanta a = -0,032. b1
= 0,018. b2 = 0,183. Dari besarnya nilai
a, dan b tersebut, selanjutnya persamaan regresi ganda antara Working Capital
Turn Over (WCTO) dan Current
Asset to Total Asset (CATA) secara bersama-sama dengan Return On Investment (ROI) adalah :
Y = -0,032 + 0,018 X1 + 0,183X2
ROI = -0,032 + 0,018(WCTO) + 0,183(CATA)
Dari persamaan regresi ini terlihat Konstanta sebesar -0,032 menyatakan
bahwa jika variabel tingkat WCTO dan CATA bernilai nol (0), maka persentase
tingkat ROI sebesar -3,2 % .
Bilamana Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA)
secara bersama-sama meningkat 1%
akan diikuti dengan peningkatan Return
On Investment (ROI) sebesar 0,018 +
0,183 = 0,201 atau 20,1%, dengan
asumsi faktor-faktor lain dianggap tetap (cateris paribus)
Mengingat bahwa WCTO dan CATA secara bersama-sama memiliki
hubungan positif dengan ROI, maka dengan sendirinya variabel Working Capital
Turn Over (WCTO) dan Current
Asset to Total Asset (CATA) secara
bersama-sama memiliki pengaruh terhadap Return
On Investment (ROI). Besarnya kontribusi
pengaruh ini dapat dilihat dari besarnya R2 atau R Square yaitu = 0,876 atau 87,60%, sedangkan
sisanya sebesar 12,40% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model
penelitian ini.
e. Dengan membandingkan besarnya derajad bebas F hitung dengan F tabel akan diketahui arti
(makna) hubungan kedua variabel yang saling berhubungan tersebut. Dari hasil
perhitungan terlihat bahwa Fhitung sebesar 49,536. Nilai
Ftabel diperoleh dengan k = 2, derajat kebebasan 17-2-1 = 14 dan
taraf kesalahan 5% adalah 3,74. Jika dibandingkan Fhitung dengan Ftabel ,
dapat dilihat Fhitung 49,536 > Ftabel 3,74. Dengan demikian Working Capital Turn Over (WCTO) dan Current Asset to Total Asset (CATA)
secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat Return On Investment (ROI), memiliki kebermaknaan.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan hipotesis ketiga diterima.
6. Simpulan dan Saran
6.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Working
Capital Turn Over berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment, hal ini dapat
dilihat dari probabilitas (signifikansi) sebesar 0,000 lebih kecil
dibandingkan dengan nilai tingkat kesalahan sebesar 0,05.
- Current
Assets to Total Asset berpengaruh signifikan terhadap
tingkat Return on Investment.
Hal ini dapat dilihat dari probabilitas
(signifikansi) sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan dengan nilai
tingkat kesalahan sebesar 0,05.
- WCTO dan CATA secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap ROI, dan CATA memiliki pengaruh yang lebih
besar dibandingkan dengan WCTO.
- Pertumbuhan tingkat ROI dalam
penelitian ini dapat dijelaskan sebesar 87,60%
oleh variabel WCTO dan variabel CATA. Sisanya sebesar 12,40% dipengaruhi
oleh variabel lain diluar penelitian ini, misalnya: rasio kewajiban lancar
terhadap modal kerja bersih, rasio total aktiva terhadap kewajiban lancar,
rasio kecukupan ekuitas terhadap kewajiban lancar dan lainnya.
6.2. Saran
Saran yang diberikan berdasarkan
hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Investor sebaiknya memperhatikan Working Capital Turn Over dan Current Asset to Total Assets dalam
melakukan investasi, karena kedua faktor tersebut mempunyai pengaruh
terhadap tingkat pengembalian yang akan diperoleh investor khususnya pada
PT INDOSAT Tbk.
- Skala produksi perusahaan yang luas
memerlukan kinerja manajerial yang efektif dan efisien, terutama kinerja
manajemen keuangannya. Perolehan laba diusahakan terus meningkat agar
perusahaan dapat tetap hidup dan aktivitas juga perlu ditingkatkan
sehingga perusahaan dapat lebih luas mengembangkan usahanya. Perolehan
laba yang maksimum dan kredibilitas perusahaan yang baik akan menjadikan
nilai perusahaan juga meningkat, meningkatnya nilai perusahaan akan
memudahkan perusahaan dalam mendapatkan investor untuk menanamkan modalnya
di perusahaan.
- Mengingat
masih ada faktor lain, selain Working
Capital Turn Over dan Current Asset to Total Assetsyang
mempengaruhi Return
On Investment, maka dalam rangka terus meningkatkan Return On Investment, perlu kiranya melakukan penelitian lanjutan terhadap faktor-faktor
yang diduga mengpengaruhi Return
On Investment.
DAFTAR PUSTAKA
Adullah, Faisal. 2005. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Malang : UMM Press.
Djarwanto. 2001. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1.
Cetakan Kedelapan. Yogyakarta :BPFE-Yogyakarta.
Gudjarat, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar.
Jakarta:Erlangga.
Abdul Hakim. 2001. Statistik Deskriptif untuk
Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Ekonosa.
Harahap, Sofyan, S. 2004. Analisis Kritis Atas
Laporan Keuangan. Cetakan Keempat. Jakarta:PTY. Rajagrafindo Persada.
Martono dan Agus Harjito. 2001. Manajemen
Keuangan. Edisi 1, Yogyakarta:Ekonosia.
Purba, Parentahen. 2002. Analisa Dan Perencanaan
Keuangan. Edisi I, Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara-Medan.
Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan
Perusahaan. Edisi 4. Cetakan ketujuh. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan
Perencanaan Keuangan Perusahaan. Cetakan kelima. Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung:CV. Alfabeta.
Ridwan Sundjaja S & inge, Barlian. 2002.
Manajemen Keuangan Satu. Edisi 4. Jakarta:PT. Prenhallindo.
Sutrisno. 2002. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep,
dan Aplikasi. Cetakan pertama. Eknosia: Yogyakarta.
Weston, J, Fred dan Thomas, E. Copeland. 1999.
Manajemen Keuangan. Edisi 8. Cetakan kesepuluh. Jakarta:Erlangga.